Minggu, 20 Februari 2011

Hadiah Pagi Untuk Wortel Bertopi


Laiknya guliran waktu tanpa jeda yang terus menari
Engkau kini kembali memutari hari
Lantunan do’a serupa langgam penyair dirapalkan tiada jeri
Awali detik pertama bilangan beralih dihitungan jemari
Kerling bintang menjadi tetanda detik yang riang berlari
Iringi rekahnya kuncup harap sehangat tawa mentari
.
Beragam ragu juga galau yang kadang menghuni hati
Enyahkan bersama hembusan angin yang menyapa tiada henti
Riangkan hari, ringankan langkah, tebarkan simpati
Menapaki anak-anak tangga baru dengan langkah pasti
Ada sejuta kilau kunang-kunang berpendaran diantara wangi melati
Temani tapak yang ringan menjejak, seringan kepak merpati
Asapun terajut dari hati yang selalu menanti
.
Terangkum puji padaNya atas segala limpahan kasih tanpa tepi
Esok telah menanti dengan segala rencana yang tersusun rapi
Dalam hening jemari tengadah mengurai mimpi
Usia kembali mengelupas satu seiring merdu denting kecapi
Harap berjuta mekar bersama senyum terkembang di pipi
Kekata juga do’a terjalin dalam malam-malam sepi
Untuknya yang senang menyesap aroma kopi…

>> For him… 1701

Tidak ada komentar:

Posting Komentar