Kamis, 26 April 2012

Jemarimu, Jemariku

Jari-jarimu, jari-jariku
.
aku masih ingat. aku masih juga merasakan. kala pertama kali jarimu mengisi sela-sela jariku. ya tidak ada sela-sela lagi. Pun dengan hatiku, tidak ada sela lagi, penuh denganmu.
dan hari ini aku tangkupkan kesepuluh jariku. aku isi sendiri sela jariku.” (Dimas Nur)
.
———————
Di sini, di balik jendela ini aku berdiri. Menatap lintasan-lintasan kenangan kita berdua. Mengingati dirimu. Merasakan saat jari-jari kita saling mengisi tanpa sela. Dan kali ini, jari-jarimu tak lagi mengisi kekosongan sela jemariku. Kutangkupkan sendiri, mengisi sendiri sela jariku. Seolah kau hadir disini.
.
———————-
Malam ini, semua berlalu seperti biasa. Semug kopi, sebatang rokok, dan pendar layar komputer. Tiba-tiba merindumu. Merindu jemari kita yang saling mengisi dahulu. Kutangkupkan jemariku, merasakan hadirmu.
.
————————
Kau dan aku terpisah. Namun rindu, kita tuntaskan pada jemari kita yang saling menangkup.


***Inspired by this video

Tidak ada komentar:

Posting Komentar