Waktu telah berbaik hati
di tengah ritmenya yang kadang tanpa belas kasih
ia rela jeda sejenak
memberi ruang, berbagi masa
sebab ini takkan terulang, bisiknya
Almanak pun berbagi kasih
di tengah hitam penanggalan
di berinya istirah sehari dua
semoga cukup, lirihnya
Hujan di luaran malu-malu jatuh perlahan
ramai sekeliling acuh
meja-meja merah menatap bisu
alas makan, sedotan, botol mineral diam-diam
mengerjapkan mata
membiarkan hening yang paling sunyi berlalu
dari telinga juga bibir
dalam diam menunduk, menggugam
:sungguh, kami perempuan
malu...
091010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar