Sabtu, 02 Juli 2011

Merindu Purnama




Apakah dirimu masih menyimpan lembaran-lembaran memori yang kutitipkan dahulu?
Tentang segala laku kita kala langkah-langkah malam telah terlihat dari kejauhan
Usai meruku’kan badan tiga rakaat, kita akan keluar menatapi langit
Menghitung gemintang, menggumamkan mimpi lamat-lamat
Terlebih jika bulan penuh keperakan menampakkan diri
Dengan takdzim jemari kita saling menggenggam
Melafalkan mimpi kita yang paling megah
Suatu saat kelak, aku dan kau
Mampu menggenggam
Purnama
--------


Kepada mereka, anak-anak yang tak henti bermimpi









3 komentar:

  1. salam..
    puisi yg indah..
    jd ini markasnya..
    sip!salam..
    puisi yg indah..
    jd ini markasnya..
    sip!

    BalasHapus
  2. kata2 yg simple tapi dalem maknanya huuufff...

    BalasHapus
  3. puisi yang sangat inspiratif
    nice mbak Uleng

    BalasHapus