Apakah dirimu masih menyimpan lembaran-lembaran memori yang kutitipkan dahulu?
Tentang segala laku kita kala langkah-langkah malam telah terlihat dari kejauhan
Usai meruku’kan badan tiga rakaat, kita akan keluar menatapi langit
Menghitung gemintang, menggumamkan mimpi lamat-lamat
Terlebih jika bulan penuh keperakan menampakkan diri
Dengan takdzim jemari kita saling menggenggam
Melafalkan mimpi kita yang paling megah
Suatu saat kelak, aku dan kau
Mampu menggenggam
Purnama
--------
Kepada mereka, anak-anak yang tak henti bermimpi
Gambar dari sini http://angelself.com/thereturn.jpg
salam..
BalasHapuspuisi yg indah..
jd ini markasnya..
sip!salam..
puisi yg indah..
jd ini markasnya..
sip!
kata2 yg simple tapi dalem maknanya huuufff...
BalasHapuspuisi yang sangat inspiratif
BalasHapusnice mbak Uleng